Sunday, August 5, 2018


Diakhir minggu yang lalu, Alhamdulilah saya berkesempatan untuk bisa bersilaturahmi dan sharing pengalaman dalam pengelolaan Laporan Keuangan Koperasi dengan gerakan koperasi di Kota Cimahi.

Kegiatan pelatihan tersebut, dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Cimahi, dalam rangka peningkatan kemampuan gerakan koperasi di kota Cimahi.

Dalam kesempatan tersebut saya menyampaikan beberapa pengalaman saya dalam memahami bagaimana proses akuntansi untuk bisa menyusun laporan keuangan koperasi serta berbagi penggunaan aplikasi akuntansi yang berbasis excel yang saya kembangkan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.

Berdasarkan pemahaman saya bahwa Akuntansi itu sangat mudah, janganlah kita membayangkan akuntansi itu sebuah proses yang rumit dan menyulitkan. Pada dasarnya Akuntansi itu hanya matematik sederhana. Kalau kita bisa melakuan penjumlahan dan pengurangan, dan mengelompokan maka pasti bisa akuntansi. Jadi dalam proses akutansi itu kita hanya menjumlahkan atau mengurangi transaksi-transaksi keuangan yang kemudian dikelompokan dalam kategori atau kelompok yang sama setelah itu kita menyajikan sisa dari proses penjumlahan dan pengurangan tersebut dalam format laporan keuangan.

Hal penting yang harus kita lakukan sebelum memulai proses akuntansi adalah kita menyusun dulu daftar perkiraan atau chart of account untuk memudahkan kita ketika melakukan proses pengelompokan agar kita bisa menjumlah dan mengurangi berdasarkan masing-masing kelompok transaksi yang sama dalam suatu periode atau disebut periode akuntansi yang biasanya digunakan tahun taqwim. Jadi proses akuntansi itu sebenarnya mudah hanya menambah, mengurangi, mengelompokan dan menyajikan.




Wednesday, July 25, 2018

Salah satu laporan keuangan yang dihasilkan dari prosese akuntansi adalah Neraca atau Balance Sheet. Neraca ini memuat dua komponen utama, sisi sebelah kiri adalah Aktiva/Aset/Kekayaan, sisi sebelah kiri adalah Pasiva yang terdiri dari dua bagian, yaitu hutang dan modal. Sisi sebelah kanan ini menunjukan sumber asal dari mana kekayaan/aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, sehingga dalam neraca harus seimbang antara sisi sebelah kiri dengan sisi sebelah kanannya.

Mengapa harus seimbang ?, Karena jika sebelah kanan atau aktiva bertambah, maka dapat dipastikan ada sumber dari mana aset itu bertambah apakah itu dari hutang atau dari modal sendiri atau modal yang berumber dari pemilik perusahaan atau dari keuntungan yang diperoleh. Demikian juga jika sebelah kiri aset kita berkurang, maka pasti ada sumber yang berkurang juga disisi sebelah kanan. Oleh karena itu maka dalam proses pencatatan akuntansi ketika membuat jurnal, maka pasti akan menyangkut dua perkiraan antara debet dan kredit.

Maka dengan konsep logika seperti ini sebenarnya Akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan itu mudah karena pada dasarnya hanya menambah dan mengurangkan saja, matematika yang sederhana, penambahan dan pengurangan itu kemudian dikelompokan dan dijumlahkan, berapa akumulasi bertambahnya dan berapa akumulasi berkurangnya, itulah yang akan menjadi saldo yang akan ditampilkan dalam laporan keuangan.

Lalu apa hubungannya "Neraca Laporan Keuangan" dengan "Neraca Kehidupan" ?

Keseimbangan dalam konsep neraca ini ternyata dapat kita terapkan dalam kehidupan, sehingga saya muncul celoteh dalam hati keseimbangan dalam hitup itu ya itulah  "Neraca Kehidupan", sama dengan konsep laporan keuangan. Apa itu "Neraca Kehidupan"?

Begini, dalam hidup kita sering kita menghadapi dua kondisi yang berlawanan atau bertolak belakang namun itu dalam satu kejadian yang sama atau atas suatu kejadian yang sama. Contohnya ketika kita melihat pertandingan sepak bola, maka pasti dalam pertandingan tersebut ada pemenang dan ada yang kalah atau ada yang seri. Nah bagaimana kita menyikapi kejadian ini, jika kita menggemari satu klub sepak bola biasanya kita akan sangat bergembira ketika team yang kita pavoritkan menang, pun demikian jika team itu kalah, kita sering kecewa berlebihan, sehingga akhirnya sering kita dengar tawuran antar supporter atau pengrusakan fasilitas umum. 

Contoh lain adalah ketika kita putus cinta (pernah mengalami putus cinta ?) bisa dibayangkan bagaimana ketika putus cinta? Kalau bagi yang diputuskan cintanya mungkin banyak dari kita yang merasa kecewa, frustasi bahkan ada juga yang sampai rela melakukan bunuh diri juga kan. Tapi ada juga sih yang ketika diputuskan cinta biasa-biasa aja atau malah bergembira. Lalu kalau kita lihat dari sisi yang memutuskan cintanya mungkin mayoritas akan bahagia, karena biasanyan ketika kita memutskan cinta ada dorongan untuk melepaskan sebagian dari hidupnya yang sudah tidak disukai atau bisa jadi untuk memperoleh yang lebih baik...ada calon pacar baru yang lebih cantik atau lebih ganteng, lebih baik dll, jadi ketika putus cinta dia senang-senang saja.

Nah dari contoh dua kejadian ini maka dalam menyikapi hidup ini ternyata harus terjadi keseimbangan, ada sisi kiri dan ada sisi kanan. Ketika kita berlebihan dalam bersikap tidak seimbang antara input atau out putnya, maka pasti akan terjadi masalah, apakah itu sedih yang berlebihan sehingga kita melakukan pekerjaan yang tidak baik, atau kita bergembira berlebihan, yang bisa jadi ini secara tidak langsung membuat orang yang disebelah kita merasa kecewa atau sakit hati, berarti secara tidak langsung kita berkontribusi membuat orang lain sakit hati.

Nah sikap kita dalam menghadapi kehidupan itu harus seimbang, tidak bergembira berlebihan atau tidak sedih berlebihan. Ketika kita bahagia besyukur dan jangan berlebihan periksa apakah ketika kita bahagia berlebihan tidak ada orang lain yang kita bikin sakit hati ? Ketika kita sedih gak boleh berlebihan juga karena biasanya kalau berlebihan berarti kita sedang kecewa menganggap tidak beuntung, Allah sedang jauh dari kita, kita tidak sedang dalam Rohman dan Rohimnya Allah nah itu yang berbahaya. Tetaplah seimbang.

Tuesday, July 24, 2018

Pada saaat menunggu kaka yang sedang dirawat di rumah sakit, saya berbincang-bincang dengan salah satu penunggu pasien lainnya. Mereka sedang menunggu salah satu saudaranya juga yang sedang dirawat.

Setelah ngobrol kesana kemari, kemudian saya mengetahui bahwa mereka adalah salah satu keluarga yang mengerjakan bisnis yang sama yaitu memasarkan sendal yang diproduksi di Tasikmalaya yang saat ini sedang mulai tumbuh berkembang. Ketika menyebutkan merek sendalnya segera saya berselancar ke mbah google untuk mengetahui produknya, dan ternyata benar produk sendal tersebut sudah cukup banyak penjual yang menjual secara online di beberapa market place. Saya info aja nih merek sendalnya yaitu sendal "Hayati". Saya agak terkaget-kaget juga dengar mereknya, rasanya agak kurang nyambung kan merek sendal kok "Hayati", tapi setelah direnungkan itu lah keunikan dan kekuatan dari merek nya, nama yang "Nyeleneh" menurut hemat saya namun memiliki makna yang dalam. Mungkin ia ingin meng-hayati benar perjalanan usahanya. walahualam.

Singkat cerita, mereka menceritakan bahwa pada awal memulai usahanya dilakukan oleh salah satu adik bungsunya. Ia memulai mengambil sandal dari salah satu pengrajin dan menjual secara eceran dengan menggunakan sepeda motor beberapa tempat keramaian seperti car free day ataupun even-even lainnya. Seiring dengan perkembangannya, kegiatan usahanya kemudian meningkat menjadi berjualan dalam mobil bak terbuka dengan menggunakan pengeras suara seperti para penjual obat. Usahanya terus berkembang, lalu kemudian ia merekrut para kaka-kakanya untuk turut terlibat dalam bisnisnya, ia menginginkan agar saudara-saudaranya juga meningkat ekonominya. Ia memodali sebagian saudara-saudaranya untuk turut memasarkan produk sendalnya dimasing-masing rumahnya.

Dalam perkembangan berikutnya mereka menyatukan kekuatan, secara bertahap dan bergantian membantu menyewa kios dipasar, sehingga peningkatan kegiatan usahanya semakin terlihat, sehingga beberapa saudaranya ditempatkan dipasar pada beberapa daerah dengan barang disuplai dari adik bungsunya tersebut, sehinga pasar dan jaringan pemasaranya semakin berkembang.

Saat ini mereka menceritakan bahwa omset dari satu tempat rata-rata diatas 5 juta per hari, dan pada saat hari raya kemaren, satu toko bisa menciptakan omset hinga 50 juta per hari. Sehingga saat ini suplai dari pengrajian malah keteteran untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar. Dalam tahun ini mereka sedang merencanakan untuk melakukan ibadah umroh sekeluarga bersama-sama. Suatu perjalanan usaha yang luar biasa.

Saya merasa terkagum-kagum juga mendengar perjalanan pengembangan usahanya, sehingga saya mencoba mengetahui bagaimana prilaku adik bungsunya tersebut, dan secara kebetulan ia pun menceritakan bagaimana perjalanan pribadi adik bungsunya tersebut.

Mereka menceritakan bahwa semenjak kecil adik bungsunya tersebut sangat perhatian terhadap Ibu nya. Apapun yang ibu nya inginkan selalu berusaha dia penuhi, ia bahkan yang paling sigap menjaga ibunya jika dibandingkan dengan saudara-saudara yang lainnya. Ketika liburan sekolah untuk medapatkan tambahan penghasilan dia suka turut dengan salah satu kakanya berjualan dalam kereta api di daerah Bintaro. Selepas SMA ia berkeinginan untuk melanjutkan kuliah, namun tidak ada biaya yang ia miliki, namun ia tidak patah semangat ia mencari kampus yang bisa memberikan beasiswa, dan akhirnya ia mendapatkan salah satu kampus yang memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa yang memiliki kemampuan menghapal alquran dari salah satu koleganya di Makasar, dan kebetulan ia memiliki kemampuan itu. Berbekal biaya seadanya ia berangkat ke Makasar untuk mencoba mendaftar di kampus tersebut. Dalam perjalanan ke makasar di kapal laut ia bertemu dengan seseorang yang akhirnya turut membantu ia di Makasar.

Singkat cerita ia akhirnya bisa lulus kuliah di Makasar, kemudian dengan kemampuan menghapal Al quran dan penguasaan bahasa arab yang telah ia miliki ia bergabung dengan salah satu pesantren di Tasikmalaya dan mengajar di pesantren tersebut. Setelah beberapa tahun kemudian ia memulai merintis bisnis sandal tersebut.

Kebaikan terhadap ibu nya terus ia tunjukan apa pun yang Ibunya inginkan ia selalau berusaha memenuhinya. Ia lebih mengutamakan kebutuhan ibu nya dibandingkan dengan kebutuhan ia sendiri. Perjalanan spiritual dan kepribadian yang luar biasa,yang terus terang ketika dengar cerita ini saya pun malu dengan diri sendiri, karena saya sadar saya belum bisa melakukan seperti yang ia lakukan, sekaligus saya mendapatkan pelajaran yang luar biasa juga. Teruslah berbuat kebaikan maka Allah akan memudahkan perjalanan hidup kita.

Dari pertemuan ini saya akhirnya menyimpulkan bahwa salah satu kunci sukses perjalanan bisnisnya ialah bahwa ia mampu melakukan kebaikan-kebaikan yang luar biasa sehingga Allah mudahkan percepatan pengembangan usaha yang ia lakukan.
Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti sebuah pelatihan tentang pengembangan manajemen usaha koperasi. Dalam suatu kesempatan salah satu pembicaraa menyampaikan bahwa pada dasarnya kita bergabung kedalam sebuah koperasi adalah untuk mendirikan perusahaan secara bersama-sama dengan yang orang lain, yang bahasa kerenya adalah "Self Help Cooperative". Itulah jati diri dari koperasi. 

Karena dalam mendirikan koperasi harus melekat prinsip tersebut, maka dasar pendirian koperasi akan berbeda pola pengembangannya dengan mendirikan bentuk usaha lain. Dalam mendirikan koperasi maka kita sebagai pendiri harus memodali koperasinya dan mengarahkan kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi tersebut untuk melayani kebutuhan para pendirinya atau pun orang yang bergabung dalam koperasi tersebut. Sedangkan dalam membentuk perusahaan lain maka kita sebagai pendiri perusahaan harus memodali perusahaannya dan mencari kegiatan usaha apa yang akan dilakukan agar perusahaan tersebut dapat berjalan dan memberikan tambahan pendapatan bagi para pemilik perusahaanya. 

Oleh karena itu pasar koperasi sebenarnya sudah sangat jelas yaitu para pemilik perusahaan itu sendiri, yang jika dilakukan secara bersama-sama akan memberikan kekuatan baru sehingga dapat mempercepat pertumbuhan dari usaha yang dijalankan. Maka disini kita membutuhkan kesadaran secara bersama dari para pendiri untuk mau menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama, dan perlu juga ditetapkan secara bersama layanan apa yang akan dijalankan untuk menyelesaikan masalah bersama tersebut. Ketika ini bisa dilakukan maka itulah perusahaan koperasi yang sesuai dengan jati dirinya.

Mari kita evaluasi bersama, berapa banyak sekarang koperasi yang telah dibangun atas kesadaran bersama dan keinginan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara bersama-sama juga. Berdasarkan pengamatan saya rasanya tidak banyak koperasi yang berdiri dalam krangka dasar ini. Pendirian koperasi lebih banyak didorong oleh pihak luar bukan atas kesadaran bersama, kalaupun koperasi tersebut diawali dengan keinginan untuk menyelesaikan masalah bersama-sama maka keinginan tersebut tidak diiringi dengan tindakan nyata. Kita lebih banyak berharap ada pihak lain atau pendiri lain yang bisa menyelesaikan permasalahan bersama tersebut, salah satu buktinya ialah ketika diminta untuk melakukan kontribusi modal untuk membangun usaha bersama tersebut, kita enggan untuk serius berkontribusi, tapi kita ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik.

Jika hal ini masih banyak terjadi dalam praktek berkoperasi maka prinsip "self help cooperative" yang menjadi jiwa dalam berkoperasi telah melenceng. maka wajar saja jika banyak koperasi yang setelah didirikan ia tidak bisa banyak begerak untuk mampu menyelesaikan apa-apa.
Ada pepatah yang menyebutkan bahwa "Semua Itu Akan Indah Pada Waktunya". Pribahasa ini mungkin sering kita dengar sebagai kalimat ampuh yang digunakan mayoritas pada saat kita merasa dalam kondisi yang kurang beruntung dan sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan.

Sepintas pribahasa ini memang dapat menjadi motivasi, menjadi dorongan yang penuh dengan pengharapan bahwa suatu saat kita akan memperoleh kebahagiaan. Namun kalau kita teliti lebih dalam kalimat ini menurut hemat saya cukup membahayakan bagi perjalanan keimanan kita. Kenapa kok bisa begitu ?

Karena menurut hemat saya, jika "Keindahan" itu baru akan datang kemudian berarti saat ini kita dalam kondisi yang "Tidak Indah", "Tidak Beruntung". Lalu dimana letak kasih sayang Allah pada saat ini ? Dimana Rohman dan Rohim Nya Allah pada saat ini ? Apakah itu tidak kita rasakan ? Apakah hal ini berarti saat ini kita tidak sedang bersyukur atas nikmat yang telah dan sedang Allah berikan ? Apakah hal ini tidak menjadikan bahwa kita sedang kufur atas nikmat yang Allah berikan ? Wallahualam.

Mari kita renungkan kembali, tepat kah kalimat itu kalimat indah yang dapat kita gunakan sebagai pola pikir kita ? Tetaplah bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan apa pun kondisinya, bahwa Allah teramat sayang kepada kita sehingga Allah selalu menganugrahkan kasih sayang Nya kepada kita dalam setiap kesempatan. Hanya kita saja yang mungkin tidak menyadarinya.

Tuesday, July 10, 2018

Kemarin sore saya mendapatkan kabar bahwa kaka ke 5 (kami 8 bersaudara) dalam keadaan kritis, sehingga seluruh keluarga pun telah diberi tahu. Berkumpullah hampir sebagian kakak beradik, dan sepakat agar segera dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulance.

Kaka yang sakit sehari-hari biasanya bersama ibu karena kebetulan tidak mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan anak dan telah berpisah dengan suaminya. Sehingga dalam kondisi sakit ia tinggal bersama ibu. Kasih sayang ibu sungguh luar biasa dengan telaten ibu masih mencurahkan kasih sayang nya. 

Pada saat terjadi kritis, ternyata Allah telah mengatur semuanya dengan sempurna, pada saat itu kakak ke 7 sedang berkunjung menengok, demikian juga demikian pula kakak ke 1 dan ke 6 dalam perjalanan juga untuk menengok. Sehingga bisa ditangani bersama sama. 

Dalam perjalanan menuju rumah sakit jalanan begitu macet parah dari arah Puncak menuju Bogor dan ambulans pun harus berjibaku. Dalam kondisi terjebak kemacetan tiba tiba ada sebuah motor yang maju kedepan ambulans dan menyuruh mengikutinya, lalu dia berusaha membantu membukakan jalan dan menyuruh minggir para pengguna lainnya, tidak lama berselang dibelakang menyusul ada mobil patroli polisi yang mengawal dari belakang. Rombongan kami diantarkan hingga menuju pintu masuk tol, dan pada saat mau masuk Tol pengemudi motor itu memberikan isyarat untuk berpisah dan menunjuk ke arah tol, kami pun hanya membaikkan tangan sebagai ucapan terima kasih.

Sungguh pertolongan Allah itu nyata, dalam kondisi kritis Allah tidak mungkin membiarkan kita tanpa pertolongannya. 

Semoga kita bisa selalu menyadari dan menyaksikan pertolongan Allah dalam setiap kejadian. Subhanallah. 

Monday, July 9, 2018

Salah satu tugas kita di dunia ini adalah untuk bersyukur atas Rahman dan Rohim-Nya Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu. Untuk itu Allah menjanjikan balasan yang lebih baik lagi jika kita dapat bersyukur.

Jika kita menyadari hal ini maka, pasti kita akan menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan dalam sepanjang perjalanan hidup kita, namun karena manusia dibekali nafsu, kadang kita tidak peka atas Rahman dan Rohimnya Allah. 

Kita kadang baru bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita kalau itu berkesuaian dengan kehendak kita, namun kita lebih sering mengeluh mana kala apa yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari itu tidak sesuai dengan apa yang kita ingin, tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan, tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita akan segera dengan cepat bahwa Allah sedang menguji kita, memberikan cobaan, bahkan kita telah meyakini bahwa doa yang kita panjatkan tidak atau belum dikabulkan oleh Allah yang maha mengabulkan doa.

Dalam prakteknya 1 + 1 kadang kala tidak menjadi 2, namun bisa jadi 3, 4 atau bahkan minus 2, minus 4 dan minus 5, kadangkala kita gagal menangkap signal dan kasih sayang Allah atas apa yang terjadi, kita malas untuk berpikir dan merenungkan ada kasih sayang Allah dalam setiap kejadian, kita lebih cepat menghakimi diri kita bahwa kita kurang beruntung. Kita gagal mengambil pelajaran yang Allah berikan atas setiap kejadian.

Sesungguhnya Allah memiliki rencana yang sempurna, namun karena nafsu kita menutupnya maka kita tidak mampu melihat itu. Allah menjadikan semua kejadian itu untuk memberikan pelajaran agar kita bisa lebih baik lagi dan akan semakin dalam larut dalam kasih sayang Nya.

Belajar untuk bisa menerima dan melihat kasih sayang Allah dalam setiap kejadian akan membawa kita pada kehidupan yang jauh lebih nikmat sehingga kita mewujud menjadi manusia yang selalu bersyukur. Kita tidak akan lagi melihat bahwa yang terjadi itu sebuah masalah buat kita. Masalah itu akan hadir apabila kita menghadirkan ego kita, nafsu kita agar Allah selalu memenuhi apa yang kita harapkan. 

Jika kita gagal menghadirkan kasih sayang Nya dalam setiap kejadian, maka bisa dipastikan kita akan banyak mengeluh tidak mau besyukur.

Belajar untuk tidak mengeluh bisa kita lakukan salah satunya melalui cara dengan kita melihat bahwa semua yang terjadi itu atas kehendak dan rencana Nya dan rencana Allah pastilah yang terbaik buat kehidupan kita. (Renungan Siang Hari).


Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!