Friday, November 29, 2013

Proses dalam penerimaan kas harus dituangkan dalam prosedur penerimaan kas agar transaksi penerimaan kas tersebut aman, sesuai dengan kebijakan perusahaan, dilengkapi bukti yang kuat serta diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang. Sebagai gambaran prosedur penerimaan kas dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 
  • Penyetor menyerahkan uang tunai kepada kasir disertai bukti/faktur penjualan.
  • Kasir harus melakukan croscheck antara jumlah uang dengan bukti/faktur penjualan tunai.
  • Setelah tidak ada selisih antara bukti setoran dan jumlah uang, kasir mengeluarkan Voucher Bukti Kas Masuk (VBKM) rangkap 3 dan diserahkan kepada penyetor untuk ditandatangani.
  • Voucher Bukti Kas Masuk (VBKM) lembar ke 2 & 3 diminta kembali oleh kasir.
  • Voucher Bukti Kas Masuk (VBKM) lembar ke 3 dan bukti asli penyetoran uang kepada bagian accounting. 
  • Kasir mencatat dalam buku kasir dan mengarsipkan Voucher Bukti Kas Masuk (VBKM) lembar ke 2 dilengkapi bukti penerimaan.
  • Bagian Accounting akan menggunakan VBKM lembar 3 dan bukti setoran ini untuk proses penjurnalan.
  • Selanjutnya Kasir mempersiapkan form setoran bank &menyetorkan uang ke bank setiap hari pertama kerja bank.
  • Setelah melakukan setoran uang ke bank maka kasir akan menerima bukti form setoran uang ke bank.
  • Bukti form setoran bank ini akan dipakai bagian accounting untuk melakukan crosscheck penjurnalan yang ada.

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!