"Naek Angkot" diantara kita mungkin sering sekali naik angkutan umum atau Angkot, hemmm ada apa ya dengan angkot ?
Saya sedikit tergelitik melihat prilaku kita yang pada saat naek anggkot mayoritas mungkin malas kalau harus duduk dibagian ujung belakang, alasannya ya sederhana saja pasti kalau kita duduk dibelakang kita malas pada saat turunnya, ya kan ?
Ada kebiasan lain lagi yang cukup mengelitik buat saya, yaitu tak jarang kita malas untuk duduk bergeser memberikan ruang kepada orang lain agar bisa duduk disamping kita apalagi kalau pas angkotnya nunggu penumpang lain, kalau bisa kita bisa duduk leluasa, kalaupun sopir angkot sudah teriak-teriak tolong geser pa/bu 46 ya 46 ya, namun tetap saja kita tidak mau bergeser pokoknya bagaimana caranya agar kita bisa duduk nyaman tanpa berdesak-desakan tanpa menghiraukan permintaan sang sopir.
Hal yang sama juga tentu sering saya lakukan, namun satu ketika saya teringat pesan dari orang tua saya "Nak kalau kamu ingin mudah rejekinya, maka janganlah kamu memberikan kesulitan kepada orang lain untuk mendapatkan rejeki, kalau bisa bantulah orang lain untuk lebih mudah mendapatkan rejeki, maka pasti kita akan dimudahkan oleh Allah juga untuk mendapatkan rejeki"
Mengingat pesan tersebut, maka saya jadi berpikir-pikir, jangan-jangan kebiasan kita naik angkot seperti di saya saya ceritakan diawal itu juga merupakan prilaku kita yang menghalangi sopir angkot untuk mendapatkan rejeki dengan lebih cepat atau mungkin kita malah menghilangkan kesempatan kepada sopir angkot untuk mendapatkan rejeki yang lebih, karena kita tidak memberikan ruang yang masih cukup untuk penumpang lain, sehingga penumpang lain batal naik angkot yang kita tumpangi.
Astagfirullah, mudah-mudahan kebiasan itu bisa saya hilangkan, sehingga saya bisa memberikan kesempatan kepada sopir angkot untuk bisa segera mendapatkan rejekinya, supaya rejeki saya juga dimudahkan, Aamiin
Saya sedikit tergelitik melihat prilaku kita yang pada saat naek anggkot mayoritas mungkin malas kalau harus duduk dibagian ujung belakang, alasannya ya sederhana saja pasti kalau kita duduk dibelakang kita malas pada saat turunnya, ya kan ?
Ada kebiasan lain lagi yang cukup mengelitik buat saya, yaitu tak jarang kita malas untuk duduk bergeser memberikan ruang kepada orang lain agar bisa duduk disamping kita apalagi kalau pas angkotnya nunggu penumpang lain, kalau bisa kita bisa duduk leluasa, kalaupun sopir angkot sudah teriak-teriak tolong geser pa/bu 46 ya 46 ya, namun tetap saja kita tidak mau bergeser pokoknya bagaimana caranya agar kita bisa duduk nyaman tanpa berdesak-desakan tanpa menghiraukan permintaan sang sopir.
Hal yang sama juga tentu sering saya lakukan, namun satu ketika saya teringat pesan dari orang tua saya "Nak kalau kamu ingin mudah rejekinya, maka janganlah kamu memberikan kesulitan kepada orang lain untuk mendapatkan rejeki, kalau bisa bantulah orang lain untuk lebih mudah mendapatkan rejeki, maka pasti kita akan dimudahkan oleh Allah juga untuk mendapatkan rejeki"
Mengingat pesan tersebut, maka saya jadi berpikir-pikir, jangan-jangan kebiasan kita naik angkot seperti di saya saya ceritakan diawal itu juga merupakan prilaku kita yang menghalangi sopir angkot untuk mendapatkan rejeki dengan lebih cepat atau mungkin kita malah menghilangkan kesempatan kepada sopir angkot untuk mendapatkan rejeki yang lebih, karena kita tidak memberikan ruang yang masih cukup untuk penumpang lain, sehingga penumpang lain batal naik angkot yang kita tumpangi.
Astagfirullah, mudah-mudahan kebiasan itu bisa saya hilangkan, sehingga saya bisa memberikan kesempatan kepada sopir angkot untuk bisa segera mendapatkan rejekinya, supaya rejeki saya juga dimudahkan, Aamiin
0 comments:
Post a Comment