Bukti Transaksi

Untuk menunjang peningkatan sistem pelaporan keuangan, salah satu dokumen yang dibutuhkan tentunya adalah bukti transaksi. Bukti transaksi bisa berupa kuitansi, nota, faktur dan masih banyak lagi dokumen yang bisa kita gunakan sebagai bukti transaksi. Namun demikian untuk sangatlah dianjurkan agar bukti transaksi tersebut tidak hanya berupa dokumen-dokumen tersebut, namun kita lengkapi dengan bukti kas masuk atau kas keluar.

Manfaat kita menggunakan Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK) diantaranya kita bisa merangkum beberapa transaksi dalam bukti transaksi yang kita gabungkan, selain dengan membuat BKM dan BKK kita juga telah meningkatkan sistem pengawasan internal, karena dengan formulir tersebut, setiap pengeluaran dan pemasukan yang kita laksanakan harus diotrorisasi atau ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian transaksi tersebut.

Salah satu alternatif format yang bisa kita gunakan seperti berikut ini :

Tentunya masih banyak alternatif format BKM dan BKK yang bisa kita buat, ini hanya salah satu contoh yang saya susun untuk membantu pekerjaan saya dalam mengelola Rumah Makan Rawon Setan.

Untuk lebih meningkatkan kontrol atas transaksi pengeluaran dan pemasukan uang, formulir ini sangat dianjurkan untuk menggunakan numerator yang berurutan, sehingga kita bisa lebih mudah mengenali dan melakukan pengecekan.