Pada sebuah kesempatan saya kebetulan berkunjung kepada salah satu pengurus kelompok pengajian yang cukup besar di Indonesia, untuk menyampaikan keperluan yang memang ada kaitannya dengan salah satu jamaahnya.
Sepeti biasa jika kita bertemu dengan para alim ulama, maka dalam pembicaraan pasti topik bahasan tentu saja selalu diselingi dengan wejangan dan pepatah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Ada beberapa pesan yang disampaikan yang saya tangkap dalam pembicaraan tersebut, yang diantaranya sebagai beliau menyapaikan bahwa salah satu kunci agar hidup kita damai dan tidak banyak masalah, maka kita harus membiasakan diri untuk berdizikir kepada Allah SWT, kita harus menyempatkan waktu untuk beribadah dan meninggalkan sementara urusan dunia yang fana. Dunia hanya sebagai hiasan yang sifatnya sementara, sehingga kita tidak boleh dibutakan oleh dunia.
Kekayaan itu hanya sementara dan belum tentu bisa menentramkan hati, namun demikian kekayaan itu tetap harus diupayakan dan dicari, namun tetap dengan jalan yang diridhoi oleh Allah SWT, betapa banyak sekarang orang yang ingin kaya dan menghalalkan segala cara korupsi dan lain-lain, maka walaupun dia tinggal di dalam rumah yang megah, bisa dipastikan dia tidak akan bahagia. Namun banyak orang yang hidup tanpa bergelimang harta tapi dia hidup dengan tenang dan damai.
Jadi kunci kebahagian itu berada di dalam hati, dan hati akan tentram jika kita selalu mendekatkan diri dengan Allah SWT. Walaupun ada istilah gubuk sengsara, maka buat orang-orang yang hatinya bahagia walaupun tinggal di gubuk sengsara maka dia tetap tidak akan sengsara, dan walaupun dia tinggal di rumah megah, jika hatinya tidak dekat dengan Allah maka dia tetap tidak akan bahagia. Jadi kunci kebahagian itu sebenarnya berada di hati, dan kita harus benar-benar menjaga hati.
Menjaga hati itu diantaranya dilakukan dengan menjaga perbuatan kita agar tidak berbuat dosa, rasa gundah dan galau itu datangnya dari perbuatan dosa, maka bisa jadi sebuah permasalahan itu muncul karena kita banyak melakukan dosa.
Hemm begitulah beberapa pencerahan yang saya peroleh pada saat berkunjung ke beliau, semoga ini menjadi pemicu bagi saya untuk bisa hidup bahagia, aamiin
0 comments:
Post a Comment