Dalam perjalanan menuju ketempat kerja saya naik angkot untuk menuju ke statsiun. Setelah duduk beberapa lama saya mendengar sopir yang sedang terlibat pembicaraan dengan seseorang yang juga duduk disampingnya. Setelah saya dengar beberapa pembicaraanya rupanya orang yang duduk disebelah adalah teman sopir angkot yang juga mungkin memiliki profesi yang sama. Entah sudah berapa lama mereka terlibat pembicaraan. Karena suara mereka mengobrol juga cukup keras, maka saya pastikan seluruh penumpang juga mendengar apa yang mereka bicarakan.
“Kemana ya si Anton sekarang” Tanya teman sopir angkot “Lagi sakit sekarang, abis dia kemaren kayaknya abis minum, terus bawa motor eh pas dibelokan nabrak tong pembatas jalan yang ada semennya, kayaknya lama bisa lama tuh sakitnya” Timpal sang sopir angkot.
“Susah memang kalau sudah kebiasaan minum, pasti berhentinya akan sulit” timpal temannya.
“Ah enggak juga, yang penting ada niat yang kuat untuk berhenti pasti bisa, saya juga dulu sering minum, bahkan sering dicampur-campur “Minuman Oplosan” kadang dengan sepertius kadang dengan bensin, abis kan minumannya mahal jadi ya sesekali di oplos, emang dulu kalau lagi minum gak ada kapok-kapoknya, kadang sampai muntah-muntah juga tetap aja gak kapok-kapok, semua nasehat dari orang tua, saudara dan temen juga memang gak ada yang digubris tetep aja minum, sampai diobatin dimandiin disungai ya memang tetap aja masih suka minum, tapi saya sadarnya pas dah nikah, saya dampingin tuh istri melahirkan, nah pada saat itu saya mikir “Oh begini yah cara ibu saya melahirkan saya, bertapa susah dan sakitnya”. Nah mulai dari situ saya tuh beitikad, saya harus berhenti minum dan mabok dan Alhamdulilah bisa berhenti, yang penting gimana niat aja, kalau ada niat yang kuat maka kita bisa hentikan”
Subhanallah, mendengar pembicaraan mereka berdua saya terus berpikir dan meresapi apa yang mereka bicarakan, ada beberapa hikmah dan pelajaran yang saya bisa ambil dari apa yang sedang mereka perbincangkan diantaranya :
- Tuhan memberikan anugrah dan membuka hati seseorang itu bisa kapan saja dan tidak memilah-milah mana yang akan diberikan anugrah dan kesadaran, seorang pemabuk pun kalau Allah berikan kesempatan untuk mendapatkan anugrah untuk menuju jalan yang benar, anugrah yang Allah berikan itu bisa kita sadar bisa tidak, namun sering kita mendapatkan petunjuk dari Allah untuk berlaku secara benar namun sering juga kita abaikan, kata hati menyuruh kepada yang baik namun kita tidak hiraukan dan tetap saja kita melakukan kesalahan, sehingga anugrah itu tidak jua terwujud dalam hidup kita;
- Anugrah yang Allah berikan terkadang tidak bisa begitu terwujud secara langsung, tapi harus kita upayakan dengan tekad dan niat yang kuat untuk menjalankannya, ketika sopir itu merasa bahwa kebiasaan mabuk itu salah, lantas dia ikuti dengan niat kuat dan tindakan nyata untuk berhenti mabuk dan minum, bersitan anugrah itu akhirnya terwujud dan ia bisa berhenti minum. Tanpa ada upaya kuat dari kita untuk merubahnya, maka bisa jadi petunjuk yang Allah berikan itu tidak berarti apa-apa juga;
- Kebaikan dan perjuangan seorang ibu untuk mengandung, melahirkan dan memelihara kita begitu luar biasa sehingga kita bisa menikmati indahnya dunia dan tumbuh dewasa seperti sekarang, kebaikan dan kasih sayang yang tiada taranya, maka sepantas nyalah kita bisa menyenangkan orang tua kita melalui upaya kita untuk bisa hidup dengan prilaku yang baik yang dapat menyenangkan kedua orang tua kita, lebih jauh lagi bisa menjadi penyelamat buat orang tua kita dengan doa-doa anak yang soleh, karena itu menjadi salah satu amalan yang tidak akan terputus hingga akhir kelak dari buah kasih sayang orang tua kepada kita.
Mudah-mudahan inspirasi ini bisa memberikan motivasi bagi saya dan kita semua untuk segera menghentikan kebiasan-kebiasan buruk dengan niat yang kuat dan kerja keras disertai dengan doa semoga Allah selalu memberikan bimbingan kepada kita untuk selalu mendapatkan petunjuk dan anugrah sehingga kita bisa berlaku dijalan yang lurus, aamiin.
0 comments:
Post a Comment